Kamis, 09 Oktober 2014

Jalan kehidupan

Jalan kehidupan itu arahnya naik terus. Begitu kita lahir, jalan itu datar lambat laun jalan itu semakin jauh semakin menanjak, karena sebagai penanda tebusan fungsi tubuh kita yang awalnya terbaring hingga mampu merangkak, berjalan bahkan berlari.

jalan kehidupan itu selalu maju dan naik, dan perlu diingat jalan ini tidak pernah mundur,
jika kakimu terlalu lelah dan akhirnya mundur, ada faktor lain yang memberatkanmu, yaitu seperti gaya GRAVITASI bumi, yang saya ibaratkan adalah Masa Lalu Kehidupan yang kau anggap mempunyai MASA BERAT seperti benda yang membebani.Namun sebenarnya secara "Realita" kamu tidak pernah mundur, karena disetiap pijakan kakimu itu tertahan sebuah BATU yang menahanmu dari KEJATUHAN merosot kebawah.
apakah sebenarnya batu itu ??
BATU itu adalah KEYAKINAN. Keyakinanmu yang kau percayai mampu menguatkan serta menahan bahkan menjadi tolakan KAKImu untuk berjalan keatas dan maju,(namun, ukuran BATU ini kecil atau besar tergantung dari keyakinan yang kau ciptakan sendiri)JALAN KEHIDUPANini bukan sekedar jalan-jalan semata ketika kau temui dirimu dan berpikirmu
INI adalah JALAN yang TERPAKSA ada bersama TAKDIR yang membawamu,karena disela-sela perjalanan itu selalu tersedia RANJAU tajam yang sebenarnya mampu berfungsi ganda, dan kau harus memilih salah satunya, yaitu sebagai PEMBELOK jalanmu untuk menghindarinya dan mengambil jalan pintas lainnya, atau justru ranjau INI kau anggap sebagai teka teki permainan yang harus kau taklukkan dengan menjinakannya dan tentu saja  membutuhkan PROSES yang tak mampu terkira NILAI juangnya,namun PASTI, ranjau yang kau mampu jinakkan nanti akan selalu menjadi ILMU alam yang akan dapat kau manfaatkan selayak GURU kehidupan terbaikmu,
 ini hanya JALAN KEHIDUPAN dalam KATA UNGKAPANtentunya berMAKNA jauh dari ILMU sejati ketika kita benar-benar mampu dan mendapatkan NILAI dari PROSES melaluinya, hingga jalan INI pun tak mampu terkira dan terUKURpada ke-JAUH-an langkahmu menuju ke-DEKAT-an jiwamu kepada-Nyayang akan membentuk GARIS VERTIKAL keatasyang menghubungkan antara "engkau dan Dia"



Kamis, 02 Oktober 2014

Tentang Kehidupan Cinta



Teruntukkan seseorang yang ber-Elang dihatiku
Aku tak mengerti tentang rasa ini
Atau mungkin sebaliknya rasalah yang tak mengerti tentang aku?
Aku bahagia untuk hatiku sendiri
Tetapi terlarang dan semu pada nyata..
Aku tak mengerti tentang ini

Selalu ada kata CINTA disini,
Cinta yang terbalas walau bersama dengan PERBEDAAN yang nyata
Dan takkan pernah sama..

Seperti inikah arti dari kata CINTA itu sendiri?
Cinta yang tumbuh dari kebaikan hat
tanpa melihat kenyataan yang sebenarnya

Dan pada hakikat yang sebenarnya
Aku dan sang ELANG memang sangat berbeda,
Aku berjalan dengan kedua kakiku dan selalu teriringi gaya gravitasi bumi.
Sedangkan sang ELANG?
ia terbang mengepakkan kedua sayapnya dan menjauhi bumi.
Ia bercengkrama dibalik awan kelabu

Kulambaikan tanganku untuk sebuah harapan yang tinggi
Seperti sepatah kata yang ia bisikkan sebelum ia pergi
Aku hanya menatapnya..
Dia pergi dengan sayap kembangnya
Aku tak dapat mengatakan sesuatu
Hanya dapat diketahui dari detak jantungku saja..


CINTA itu tersenyum untukku,
meski segala harus bersemi dan berakhir pada perbedaan itu sendiri,
bukan kesedihan yang tumbuh disini, tapi sebuah kasih sayang yang meLAGUkan nyanyian kedamaiannya
,aku bahagia memiliki hatimu, dan aku sangat damai mempunyai kebaikanmu,
cinta tidak harus memiliki, tapi aku memilikinya,aku memilikinya bersama hati dan kebahagiaan RASA,
itu akan abadi bersamaku dan bersamamu,sampai jumpa,
 mungkin TAKDIR lain akan mempertemukan kita pada CINTA terbalas diantara perSAMAan nyata lainnya,.aku menyayangimu..


Sabtu, 26 Januari 2013

FILOSOFI JAWA



          Aksara jawa merupakan sastra jendra hayuningrat pangruwating diyu yang artinya adalah ilmu keselamatan untuk meruwat sifat-sifat angkara di dunia ini baik di dunia mikro (diri sendiri) maupun dunia makro (lingkungan sekitar). Sastra adiluhung atau ilmu luhur yang merupakan ujung pengetahuan atau kawruh kesempurnaan hingga saat ini.
          Aksara jawa mengandung makna yang sangat dalam dan luar tentang gumelaring dumadi dan pembabaring titah atau yang disebut rahasia jati diri. Asal-usul terjadinya manusia yaitu terciptanya manusia dari cahaya Allah swt. Yang bersifat tiga, tri tunggal maha suci yang merasuk busana anasir-anasir (unsure-unsur hawa, air, api, tanah/bumi) sebagai wadah yaitu badan jasmani kasar.
       


Uraian aksara jawa:
v  HA - Huripku cahyaning Allah (hidupku adalah cahaya Allah).
Sebelum ada apa-apa dan sebelum alam semesta beserta isinya ini tercipta adalah sang hidup ya allah yang berada dialam awing-uwung yang tiada awal dan akhir, yaitu alam kahanan Allah yang masih rahasia/alam sejati. Sebelum alam semesta tercipta Allah berkehendak menurunkan roh suci/cahaya allah/nur Muhammad, ya cahaya allah itulah hidupku, hidup kita yang maha suci. Alam sejati adalah alam yang tidak mengandung anasir-anasir yang berbeda di dalam tubuh manusia dimana cahaya allah bersemayam, alam sejati diselubungi/menyelubingi dua alam beranasir, yaitu halus (ghaib) dan kasar (nyata), dapat pula diartikan badan manusia berada di alam sejati.
v NA – Nur hurip cahya wewayangan (Nur hidup cahaya yang membayang)
hidup merupakan kandang nur yang memancarkan cahaya kehidupan yang membayang yang merupakan rahasia Allah, kehidupan yang maha mulia. Tri tunggal maha suci berada dipusat hidup. Sang tri tunggal adalah Allah ta’ala/gusti Allah/guru sejati dan roh suci/nur Muhammad/pepanjer. Diuraikan diatas bahwa ketiga alam yaitu badan kasar,badan halus dan alam sejati mengambil ruang didalam badan jasmani kasar secara bersamaan, namun kebanyakan kita tidak/belum menyadari akan alam sejati atau samar-samar, nur hidup bagaikan cahaya samar yang membayang.
v CA – Cipta rasa karsa kwasa (Cipta rasa karsa kuasa)
Nur hidup member daya kepada rasa/sir artinya cahaya allah/roh suci menghidupkan rasa/rasa sejati/sir yang merupakan sumber kuasa,kemudian rasa/ rahsa sejati/ sir menghidupkan roh/ sukma yang merupakan adanya cipta.
v RA –  Rasa kwasa tetunggaling pangrih (Rasa kuasa akan adanya satu-satunya wujud kendali/yang memerintah)
Rasa/rahsa sejati/sir yang memberi daya hidup kepada roh/sukma sehingga roh/ sukma dapat menguasai nafsu sehingga terjadilah sifat yang maha tinggi.
v KA -  Karsa kwarsa kang tanpa kersa lan niat (karsa kuasa tanpa disadari oleh kehendak dan niat).
Yang mendasari kuasa agung adalah kasih yang tulus tanpa kehendak tanpa niat. Pamrihnya hanyalah terciptanya kasih yang berkuasa memayu hayuning bawana alit (diri sendiri) dan bawana ageng (lingkungan).


v  DA – Dumadi kang kinarti (Tumita menjadi ada terjadi dengan membawa maksud, rencana dan makna)
Ini berkaitan dengan karsa Allah menciptakan manusia, makhluk lain dan alam semesta beserta isinya yang sesuai dengan rencana Allah.
v  TA – Tetep jumeneng ing dzat kang tanpa niat (Tetap berada dalam zat yang tanpa niat)
Dat atau zat tanpa bertempat tinggal yang merupakan awal mula adalah zat maha suci yang bersifat esa, langgeng dan eneng, hidup sejati kita menyatu dan berada didalam zat. Maka didalam kehidupan saat ini agar selaras dengan dzat yang maha suci, situasi tanpa kehendak/ niat atau mati sajroning urip (mati didalam hidup) dengan kata lain hidup didalam kematian seyogyanya diupayahkan.
v  SA – Sifat hana kang tanpa wiwit (sifat ada yang tanpa awal)
Ini adalah sifat sang hidup (Allah) dialam sejati tiada awal dan tiada akhir
“AKULAH ALPHA DAN OMEGA” demikian pula hidup sejatinya manusia sudah ada sebelumnya, tiada awal mula yang bersatu dialam sejati yang langgeng yang merupakan kerajaan/kahanan Allah ya sangkang paraning dumadi.
v  WA – Wujud hana tan kena kinikira (Wujud ada tiada dapat diuraikan/dijelaskan)
Adanya wujud namun tiada dapat diuraikan/dijelaskan, ini adalah menerangkan keadaan Allah, yang sangat serba samar, tiada rupa, tiada bersuara, bukan lelaki bukan perempuan, tiada terlihat, tiada bertempat, dijamah disentuh tiada dapat, sebelum adanya dunia dan akhirat yang ada adalah hidup kita.
v  LA – Lali eling wewatasane (Lupa ingat adalah batasnya)
Untuk dapat selalu berada didalam jalan keselamatan/rahayu maka haruslah selalueling/ingat akan sangkan paraning dumadi dan eling akan menitahkan/sumber hidup, selalu ingat akan tata laku setiap tindak-tanduk yang dijalankannya agar selaras dengan karsa Allah. Lali/lupa akan menjauhkan diri dari sangkan paraningdumadi dan menjerumuskan ke dalam kegelapan.
v  PA – Papan kang tanpa kiblat (Papan tak berkiblat)
Ini adalah menerangkan alam sejati atau kerajaan Allah yang tiada dapat diterangkan bagaimana dan dimana orientasinya, bagaikan papan yang tiada utara-selatan-barat-timur-atas-bawah (gemandul tanpa centelan).




v  DHA – Dhuwur wekasane endhewiwitane (tinggi luhur pada akhirnya ,rendah pada awalnya)
Untuk memperoleh tingkatan luhuring batin menjadi insane kamil/insane sempurna memang tidak dapat seketika, mesti diperoleh setapak-setapak dari bawah demikian pula dalam hal ilmu kesempurnaan, dalam mencapai tataran ma’rifat tidaklah dapat langsung melopncat untuk bisa mengetahui dan memahami makna HA maka haruslah dicapai dari NGA, sebelum mencapai sembah rasa haruslah dilalui sembah raga dan sembah jiwa/kalbu terlebih dahulu.
v  JA – Jumbuhing kawula lan gusti (Bersatunya antara hamba dan tuannya)
Bersatunya titah dan yang menitahkannya, untuk mencapainya maka kesempurnaan hiduplah yang di upaya yaitu sesuai apa yang dimaksud dalam syahadat, maka semasa hidup didunia bersatunya/sinkronisasi roh sejati, ingsun yang jumeneng pribadi dan busana kamanungsan haruslah terjaga. Bagaikan keris manjing dalam warangkanya dan warangka manjing di dalam keris . untuk mencapai kesatuan antara kawula lan gusti (manunggaling kawula gusti) maka tuntutan seorang guru yaitu guru sejati (didalam diri) menjadi dominan, untuk memperolehnya maka tidaklah mudah harus dengan disiplin keras bagaikan kerasnya usaha sunan kalijaga (dalam suluk linglung) yang digambarkan melalui seorang bima menemukan dewa ruci dalam mencari tirta pawitra.
v  YA – Yen rumangsa tanpa kersa (kalau merasa tanpa berkehendak)
Hanya rela, neriman/ikhlas,pasrah kepada Allah tanpa pamrih lain-lain namun karena dorongan kasih sajalah yang akhirnya dapat menjadi perekat yang kuat antara asal dan tujuan.
v  NYA – Nyata tanpa mata, ngerti tanpa diwuruki ( melihat tanpa mata, mengerti tanpa diajari)
Kalau anugerah Allah telah diterima. Maka dapat melihat hal-hal yang kasat mata karena mata batin telah terbuka, selain itu kuasa-kuasa agung akan diberikan oleh Allah lewat guru sejati sehingga kegaiban-kegaiban yang merupakan misteri kehidupan dapat dimengertinya dan di selaminya, mendapatkan ilmu kasampurnaan dari sanubarinya.






v  MA – Mati bisa bali (Mati bisa kembali).
Kasih Allah yang luar biasa selalu memberikan ampunan kepada setiap manusia yang mati terjatuh dalam dosa dan salah. Matinya raga atau badan hanyalah matinya keempat anasir (unsur-unsur api, air, hawa, dan tanah) yang tadinya tiada kembali ketiada,namun roh yang sifatnya kekal tiada pernah mati akan kembali kea lam sejati yang tiada awal dan tiada akhir, namun apabila selama hidupnya didunia tidak sesuai dengan karsa Allah,  melupakan Allah dan ajaran guru sejati, tiada dapat ngeracut busana kamanungsannya untuk tindakan-tindakan budi luhur maka tidaklah dapat langsung kembali kealam sejati, namun terperosok kesasar kea lam yang tingkatnya lebih rendah sesuai bobot kesalahannya, atau dititahkan kembali yang kesemua itu untuk dapat memperbaiki kesalahannya.
v  GA – Guru sejati kang muruki (Guru sejati yang mengajari)
Sumber dari segala sesuatu adalah Allah,yang dipancarkan lewat guru sejati, maka hanya kepadanyalah tuntunan harusnya diperoleh. Petunjuk guru sejati hanya dapat berhasil meracut busana kamanungsanya. (Mengendalikan hawa nafsu/keinginan), disinilah akan tercapai guruku ya AKU, muridku ya AKU.
v  BA – Bayu sejati kang hanadalani (Dengan bantuan bayu sejati)
Daya kekuatan sejati yang merupakan bayangan daya kekuatan Allah lah yang mendorong pencapaian tingkatyang lebih tinggi atau maksud spiritual yang berarti.
v  THA – Thukul saka niat (Tumbuh dari niat)
Niat menuju kearah sangkan paraning dumadi yang didasari kesucian, tanpa kehendak ataupun keinginan ataupun pamrih keduniawian timbul niat suci karena dasarnya adalah cinta dan kasih ilahi

v  NGA – ngeracut busananing manungsa (merajut pakaian-pakaian kemanusiaannya)
Busana kemanusiaan adalah empat anasir yang dimanifestasikan dalam wujud sedulur papat serta lima sedulur lainnya, kesembilan saudara tersebut harus dikuasai , dijalin dnegan memahami kelebihan dan kekurangan agar tercapai iklim harmoni dalam perjalanan hidup didunia ini yang pada akhirnya tercapilah kesempurnaan/keselamatan hidup.

Sabtu, 29 September 2012

Tentang Hujan, Petir, Badai, Pelangi

memperhatikan sepasang hati bercengkerama
dibalik awan tebal dan hitam
lukisan senyum mereka seolah menghapus kecemasan sebuah pertanda
akan jatuh HUJAN lebat dan PETIR yang menyambar
namun tak mampu menggetarkan RASA dihatinya,
bahkan mereka seperti sedang bergandengan menari di tengah-tengah BADAI,

beberapa teriakan dari bawah langit memanggil-manggil mereka untuk segera turun dan kembali kerumah masing-masing sebelum hujan benar-benar jatuh,
namun mereka tidak kunjung pada sedianya,
 
 hanya beberapa BAIT kalimat yang mereka PESANkan pada para telinga-telinga lainnya:

"bahwa mereka HAUS karena kemarau panjangnya, apalah arti badai dan petir jika itu hanya termakna harga dari sebuah hujan yang mereka nanti di sepanjang kekeringan kemarau, yang akan termanfaatkan untuk banyak kehidupan, ini hanya PROSES alam"

       mereka ingin mandi dan minum airnya untuk membersihkan noda-noda debu dan kotoran lainnya, serta menghilangkan haus DAHAGAnya tentang kerinduannya pada kucuran AIR hujan kehidupan.
ya ! itu cara mereka mensucikan hatinya, menghilangkan galau dengan AIR alam-NYA, karena mereka ingin tumbuh segar seperti pohon yang DIAM dan tetap TEGAK bertahan meski ALAM dan lingkungan sekitarnya berusaha menguji keteguhannya dalam hidup. Ada satu nuansa kebahagiaan yang mereka nantikan seandainya telah berhasil melaluinya, yaitu PELANGI..
mereka tidak memperdulikan tentang kedua kemungkinan muncul setelah hujan badai tersebut, apakah akan benar-benar muncul pelangi atau tidak sama sekali. Mereka hanya menikmati semua gejala ALAM ini apa adanya.

sebersit tentang PELANGI yang muncul pun takkkan pernah lama, namun setidaknya mereka pernah menikmatinya bersama-sama.
Sekiranya kau pernah tahu dan mengerti tentang rasa pahit dan manisnya.
Semua akan kembali berputar, kehidupan WAKTU akan berjalan memutar kembali, akan ada kemarau lagi yang mungkin kau lalui sendiri lagi ataukah berbagi. Bahkan akan ada salju atau semi, dan gugur pada musim masanya. Akan selalu datang untuk kehidupan selanjutnya, dan akan terlaluilah dengan cara untukmu menikmatinya, SENDIRI atau BERBAGI

ada sebuah NILAI BANDING yang mereka rumuskan dalam perjalanan terpilihnya, yaitu melalui langsung atau berlindung dibawah bangunan besarpun, badai tetap akan datang menghujamnya.
Jika memang TUHAN menganugerahkan AMANAT besar itu padanya, dan ketika dibalik terjangan panas, hujan, petir dan badai mereka masih mampu bertahan meski sempat tubuhnya menggigil kesakitan, masih ada pelangi tercipta untuk mereka nikmati bersama meski hanya sebuah LAGU PELANGI sekalipun.
dan ini adalah K E H I D U P A N.

Jumat, 14 September 2012

“Akhir Sebuah Penantian”



menunggu.jpg
Ternyata..
Hidup untuk apa jika tidak ada lagi yang kurindukan..
tapi lebih baik aku hidup, walau berteman sepi,walau ku curahkan kepada udara yang ku hirup.. namun cintaku tetap ada...
untuk siapapun yang nantinya akan ku rindukan kembali.. dan akan ku cintai kembali..
sedangkan selama ini yang kurinduh t’lah pergi..
kini ku termenung menanti hujan,
kini ku tertegun menadangi air mataku yang terus mengalir..
walau kau tak tau..
namun hati ini masih menunggu kasihmu..
telah ku katakana ku mencintaimu dengan tulus, tak peduli walaupun kau bilang kau bukan yang terbaik untukku, walau kau katakana “carilah lelaki yang lebih baik untukmu dan memberikan segalanya padamu” namun ku katakana “aku tak perlu harta, aku hanya butuh kasih sayang tulus dan semua yang terbaik darimu”..
Kau meninggalkanku dengan sejuta harapan yang masih tersimpan..
Aku mencari cara agar ku bisa melupakannya.. walau sayangku masih tertanam..
karena dia telah melupakan semua tentangku,,semua kenanganku..
dan akan ku tunggu kisah baru dalam lembaran hidupku tanpa dia..

sampai air mata ini menetes lagi,
hati in masih bersamanya..
sampai jiwa ini meronta lagi,
raga ini  tetap tersiksa merindu..
angin sesak berlalu..
menyayat kulitku
dedaunan basah menjadi kering tersapu derita

ku ingin saat ku nanti, ku inginn waktu ku nanti

Sabtu, 01 September 2012

tentang LANGIT dan BUMI

LANGIT dan BUMI
atas dan bawah,.
contoh dualitas kehidupan
ada yang pernah memiliki pandangan
"gapailah cita-citamu setinggi LANGIT"
maka banyak orang menatapkan pandangan tajamnya ke atas,.
letak dimana langit terlihat oleh kedua matanya,


sejauh bumi dan langit,
tapi benarkah LANGIT dan BUMI terpisahkan ?

mungkin karena kita memandang langit dari bumi,
atau sebaliknya memandang bumi dari langit,
.
tapi jika kita bisa melihat keduanya, baru kita bisa meyakini dan berkata :
"SEDEKAT BUMI & LANGIT"





sedangkan bagiku LANGIT adalah pasangan BUMI ini,
bumi dimana kakiku berpijak,
sehingga kala itu juga mata kakiku mengirimkan pesannya untukku:
"aku berpijak di bumi bukan hanya sekedar menginjak-nginjakkan kaki ini,
namun aku menciumi bumi selayak memeluk langit,
dengarkan ketika petir bergelegar,
itu adalah bahasa LANGIT bersama hatinya,.
yang mendung setelah kemarau panas membakar kerinduannya,.
terasa hawa hangat ketika uapan air-air bumi terbang melayang
suratan diantara jarak mereka,.
berkumpul menjadi satu wujud pasti,
sang mendung.
tunggulah isyarat selanjutnya,.
langit mendung pun akan segera menangis
menumpahkan segala rasa kerinduan untuk sang BUMI.
mereka berdua saling memberi dan menerima,.
AIR HUJAN yang sebenarnya wujud dari sebuah KASIH SAYANG diantara mereka"

Lihatlah,!
bagaimana rasa pedih mendung tergambar abu-abu,
yang akan diteruskan dengan tangisan air hujan,
dan perhatikan bagaimana BUMI meresapi airnya kembali,.
melalui tanah bersama akar-akar pohon yang tumbuh.
Mereka saling menumpahkan dan saling mengusap air mata kerinduannya.
ALAM ini saksinya,
kedua mata kita mampu menangkap peristiwa nyatanya,
dan mata hati kita yang tersentuh mendalami rasa yang entah darimana asalnya.
semua terlihat, terasa, dan terjemahkan.
hingga tanpa pemaksaan dari apa dan siapapun juga,
apa adanya kita menunduk syukur kepada-NYA.

Dan sebenarnya inilah arti cita-cita kita sesungguhnya,
mencintai BUMI (alam semesta dan isinya)
mengasihi LANGIT (keluhuran)
dan menyayangi diri kita (makhluk hidup)
sebagai satu bagian ciptaan sang MAHA AGUNG,

Aku dan CINTA

UNTUKMU,.
aku yakin akulah yang terbaik
untukmu CINTA,.
meski pada suatu ketika kau berpaling dariku,.
meski pada suatu ketika kau tergakum
dengan bidadari-bidadari dunia,.
meski pada suatu ketika kau terbius
oleh ketidaksadaran  lainnya,.

namun AKU percaya ,.
bahwa
itu hanya sementara saja
karena ku yakin kau akan kembali padaku,.
karena ku yakin kau hanya akan
tersentuh oleh hatimu,.
dan itu AKU

dan ketika yang kutemui kau bukan lagi yang dahulu,.
dan ketika yang kusandingi bukan lagi suci tubuhmu,.
dan ketika pula yang kuterima tinggal sisa-sisa keping,
puing penyesalanmu,.
dan ketika yang harus aku lakukan  hanya menyembuhkanmu
dari kesakitan-kesakitan lukamu,.
dan ketika hanya aku kembali yang mampu menerima dan menyandingimu,.
dan saat itu nanti,.
aku basuhkan air suci dari tanganku
dan saat itu nanti pula
aku murnikan cinta
kembali  pada hatimu

aku masih tetap CINTAmu
percayalah,.
sekali lagi, dan beberapa kali lagi,.

karena itulah aku,
selalu menjaga kesucian cintaku,.
untuk itulah aku ,.
selalu menjaga keabadianku mencintaimu,.

bertanyalah padaku,.
mengapa aku selalu ada padamutanpa menyurutkan pandanganku,
dan  tetap meneduhkan mata dan senyumku meski kau berusaha
menutupi dengan ketidak jujuranmu,.

ayolah bertanyalah padaku,.

aku akan menjawab pertanyaanmu,.
karena aku yakin hanya akulah
yang mampu menuntunmu kembali menuju
CINTAmu,.
dan kuingin hanya akulah satu-satunya tempat itu,.
AKU dan CINTA