Sabtu, 01 September 2012

tentang LANGIT dan BUMI

LANGIT dan BUMI
atas dan bawah,.
contoh dualitas kehidupan
ada yang pernah memiliki pandangan
"gapailah cita-citamu setinggi LANGIT"
maka banyak orang menatapkan pandangan tajamnya ke atas,.
letak dimana langit terlihat oleh kedua matanya,


sejauh bumi dan langit,
tapi benarkah LANGIT dan BUMI terpisahkan ?

mungkin karena kita memandang langit dari bumi,
atau sebaliknya memandang bumi dari langit,
.
tapi jika kita bisa melihat keduanya, baru kita bisa meyakini dan berkata :
"SEDEKAT BUMI & LANGIT"





sedangkan bagiku LANGIT adalah pasangan BUMI ini,
bumi dimana kakiku berpijak,
sehingga kala itu juga mata kakiku mengirimkan pesannya untukku:
"aku berpijak di bumi bukan hanya sekedar menginjak-nginjakkan kaki ini,
namun aku menciumi bumi selayak memeluk langit,
dengarkan ketika petir bergelegar,
itu adalah bahasa LANGIT bersama hatinya,.
yang mendung setelah kemarau panas membakar kerinduannya,.
terasa hawa hangat ketika uapan air-air bumi terbang melayang
suratan diantara jarak mereka,.
berkumpul menjadi satu wujud pasti,
sang mendung.
tunggulah isyarat selanjutnya,.
langit mendung pun akan segera menangis
menumpahkan segala rasa kerinduan untuk sang BUMI.
mereka berdua saling memberi dan menerima,.
AIR HUJAN yang sebenarnya wujud dari sebuah KASIH SAYANG diantara mereka"

Lihatlah,!
bagaimana rasa pedih mendung tergambar abu-abu,
yang akan diteruskan dengan tangisan air hujan,
dan perhatikan bagaimana BUMI meresapi airnya kembali,.
melalui tanah bersama akar-akar pohon yang tumbuh.
Mereka saling menumpahkan dan saling mengusap air mata kerinduannya.
ALAM ini saksinya,
kedua mata kita mampu menangkap peristiwa nyatanya,
dan mata hati kita yang tersentuh mendalami rasa yang entah darimana asalnya.
semua terlihat, terasa, dan terjemahkan.
hingga tanpa pemaksaan dari apa dan siapapun juga,
apa adanya kita menunduk syukur kepada-NYA.

Dan sebenarnya inilah arti cita-cita kita sesungguhnya,
mencintai BUMI (alam semesta dan isinya)
mengasihi LANGIT (keluhuran)
dan menyayangi diri kita (makhluk hidup)
sebagai satu bagian ciptaan sang MAHA AGUNG,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar